MAKALAH
SASARAN DAN SIFAT BIMBINGAN DAN KONSELING
Diajukan untuk memenuhi dan melengkapi salah satu syarat pada mata kuliah
Bimbingan dan Konseling
Di susun oleh kelompok VII:
Rachmad Widodo (08250026)
Nur Asih (08250024)
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI S.I PENDIDIDIKAN MATEMATIKA
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) MA’ARIF
METRO LAMPUNG
2011
KATA PENGATAR
Assalamualaikum wr. wb
Alhamdulillahirobbil ‘alamin, berkat rahmat taufik dan hidayah Allah SWT, yang telah memberikan berbagai nikmat kepada kita. Diantaranya nikmat sehat, sehingga dapat menyeleseikan makalah ini dalam rangka untuk memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah BIMBINGAN DAN KONSELING. Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari sepenuhnya akan kekuranga dan keterbatasan dalam penyajian makalah. Maka, dari itu kami mohon ma’af, dan tak lupa kami sampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini, Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Wassalamu ‘alaikum wr.wb.
Metro, Mei 2011 Penulis |
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang Masalah
Dalam bimbingan dan konseling sasarannya bertujuan untuk menghindari jenis hambatan belajar anak didik, baik dari segi fisiologi, psikologi,maupun faktor lingkungan.
Sasaran utama dari tujuan counselor lebih ditekankan pada upaya memberikan motivasi dan persuasi, kepada anak bimbing bahwa kehidupan masa mendatangkan sangat memerlukan kemampuan kreativitas (abilitas) yang sebagian besar di peroleh dari hasil preses belajar, di samping kemampuan bakat dan pembawaan yang positif yang harus dikembangkan sendiri oleh mereka.
I.2 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah:
- Untuk menambah pengetahuan tentang bimbingan dan konseling.
- Untuk mengetahui tentang sasaran dan sifat bimbingan dan konseling.
BAB II
PEMBAHASAN
II.1 Sasaran Bimbingan dan Konseling
Pada prinsipnya sasaran bimbingan dan konseling adalah untuk menghindari segala jenis hambatan belajar anak, baik dari faktor internal maupun faktor eksternal.
Sebagai contoh anak yang baru saja pindah rumah mengikuti orang tuanya ke lingkungan masyarakat yang baru, seperti dari lingkungan masyarakat pedesaan ke masyarakat perkotaan, menyebabkan berbagai kesulitan anak untuk melakukan penyesuaian diri dengan lingkungan sekitar, ia belum dapat menyesuaikan diri dengan teman-teman sebaya, ia juga belum terbiasa hidup dalam suasana hiruk pikuk, juga tidak mudah untuk mendapatkan kedamaian hati dan konsentrasi belajar karena gangguan keramaian lalu lintas dan sebagainya.
Disamping itu, faktor pengganggu perasaan lainnya misalnya berkurangnya perhatian orang tua terhadap dirinya akibat mereka terlalu sibuk mencari nafkah guna mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari yang lebih berat daripada di pedesaan, juga disebabkan oleh keragaman teman yang harus ia jadikan sebagai teman sepergaulan yang jauh berbeda sikap dan perilakunya, makanannya, dan kendaraannya.
Faktor – faktor tersebut menjadi sumber penyebab dari tekanan perasaan anak bimbing yang memerlukanbantuan pelayanan dari pembimbing/ konselor agar tidak berlarut-larut mempengaruhi sikap dan perasaan anak bombing tersebut yang akan mengganggu konsentrasi belajar mereka.
Dalam kaitannya dengan tugas bimbingan dan konseling di sekolah dasar, Gilbert Wrenn seorang guru Universitas Arizoma, Amerika Serikat berpendapat bahwa tugas lain yang penting dari seorang konselor/ pembimbing adalah memahami bahwa salah seorang dari sekian banyak orang yang dianggap penting oleh siswa adalah konselor, guru, dan orang tuanya. Hubungan ketiga tokoh ini harus dipertahankan melalui kerja sama yang harmonis antara mereka.
Dalam kaitannya dengan tugas konselor tersebut, komisi bimbingan di Amerika Serikat menyarankan agar job description (gambaran pekerjaan) bagi konselor di sekolah terdiri dari tugas-tugas sebagai berikut:
- Memberikan konseling kepada murid.
- Melaksanakan konsultasi dengan guru, administrator, dan orang tua mereka tentang bagaimana seharusnya ia berbuat terhadap anaknya.
- Mempelajari fakta-fakta populasi siswa yang mengalami perubahan.
- Melakukan koordinasi sumber-sumber daya yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan konseling dalam sekolah dengan masyarakat.
Jelaslah bahwa tugas seorang konselor bersasaran luas, dan tidak terbatas pada pemberian pelayanan pada anak bimbing (murid atau siswa) semata-mata, melainkan mencakup tugas konseling yang bersasaran pada penyadaran dan pengertian orang tua siswa dan guru, sehingga terjalin hubungan antara dirinya selaku konselor dengan orang tua anak bimbing (siswa) dan guru serta sumber-sumber konseling lainnya, intra sekolah dan ekstra sekolah dapat berjalan lancar.
Namun tugas pokok seorang konselor pada umumnya terletak pada kegiatan pelayanan terencana terhadap anak bimbingan untuk memecahkan problematika pribadinya yang menghambat kelancaran proses belajar mengajar di sekolah, baik karena pengaruh faktor internal maupun faktor eksternal.
Pekerjaan membimbing adalah rumit karena sasarannya ditujukan pada anak bimbing yang sedang tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan mengandung pengertian perubahan - perubahan yang berhubungan dengan jasmani manusia. Sedangkan perkembangan mengandung arti perubahan - perubahan yang berhubungan dengan kejiwaan manusia.
II.2 Sifat Bimbingan dan Konseling
1. Sifat pencegahan (preventive)
Pemberian bantuan kepada peserta didik sebelum peserta didik menghadapi kesulitan atau persoalan yang serius, dengan cara menciptakan suasana lingkungan sekolah yang menyenangkan.
2. Sifat pengembangan (development)
Usaha pemberian bantuan kepada peserta didik dengan mengiringi perkembangan mentalnya, terutama untuk memantapkan jalan berpikir dan tindakan peserta didik sehingga peserta didik dapat berkembang secara optimal dan sifat pengembangan ini dilaksanakaan sebelum peserta didik mnghadapi persoalan serius.
3. Sifat penyembuhan (curative)
Usaha bantuan yang diberikan kepada peserta didik selama atau setelah peserta didik mengalami persoalan serius, dengan tujuan agar peserta didik yang bersangkutan terbebas dari kesulitannya. Misalnya, peserta didik yang salah memilih bidang studi menyebabkan dia merasa tidak puas, tidak bergairah belajar, tidak dapat menyesuaikan diri, dan sebagainya. Melalui layanan bimbingan diadakan koreksi, yang pada akhirnya mungkin peserta yang bersangkutan perlu dipindahkan jurusan bidang program.
4. Sifat pemeliharaan (treatment)
Usaha bantuan yang bertujuan untuk memupuk dan mempertahankan kesehatan mental p[eserta didik setelah melalui proses penyembuhan agar peserta didik yang bersangkutan bertahan dalam kesembuhan.
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa:
Sasaran bimbingan dan konseling yaitu untuk menghindari segala jenis hambatan belajar peserta didik, baik dari faktor internal maupun faktor eksternal. Adapun faktor internal yaitu meliputi bakat, keturuna, dorongan-dorongan nafsu, dan naluri. Sedangkan faktor eksternal yaitu berupa alamiah, sosial, cultural, pendidikan, lingkungan, dan sebagainya.
Sifat bimbingan dan konseling mengacu pada situasi masa pemberian bantuan yang dilihat dari kesulitan yang dihadapi peserta didik, dan pemberian bantuan ini dilakukan sebelum ada kesulitan, selama ada kesulitan, dan setelah ada kesulitan dan pemeliharaan dilaksanakan selama atau setelah peserta didik mengalami kesulitan.
III.2 Saran
Berdasarkan uraian diatas penulis memberikan saran agar pembaca dapat melakukan kajian lebih dalam mengenai sasaran dan sifat bimbingan dan konseling, serta menerapkannya dalam kehiduoan sehari-hari, khususnya dalam lingkungan sekolah.
DAFTAR PUSTAKA
Post a Comment